jump to navigation

1. JUMLAH GAMBAR DALAM 1 DETIK (fps) 23 Agustus 2009

Posted by @siandi in Bab I : Video & Televisi.
Tags: , , , , , , ,
trackback

JUMLAH GAMBAR DALAM 1 DETIK (fps)
Video adalah gambar bergerak. Bagaimana cara membuat gambar dapat bergerak? Caranya sudah ditemukan oleh Frederick James di tahun 1888 (Film seluloid) atau tuan Walt Disney di tahun 1901 (kartun) dulu, yaitu dengan menyatu-nyatukan gambar yang secara bertahap berubah sehingga saat gambar tersebut muncul bergantian dengan kecepatan tinggi, gambar akan tampak bergerak. Nah! Sama dengan video. Hanya saja seperti yang sudah diterangkan diatas, gambar-gambar tidak disimpan dalam bentuk gambar, tapi berupa sinyal video.

Banyaknya gambar dalam satu detik diberikan satuan Frames Per Second (fps). Banyaknya gambar yang dibutuhkan video sangat ditentukan oleh sistem video tersebut.

SISTEM

fps

NTSC (AS, Jepang, Canada) 29,97 fps
PAL (Eropa, Asia & Australia) 25 fps
SECAM (Perancis, Rusia & Sebagian Afrika) 25 fps

Memang menjadi masalah untuk merubah (Convert) jumlah frame yang dibutuhkan. Coba anda bayangkan : jika NTSC dirubah menjadi PAL. Dari jumlah bingkai gambar yang berjumlah 30 bingkai harus dibuang 5 bingkai untuk menjadi PAL yang hanya 25fps. Akibatnya gerakan gambar menjadi tidak halus. Begitu juga jika PAL yang hanya 25 fps harus menambah 5 bingkai untuk dijadikan NTSC yang 30fps. Alhasil, gambar juga menjadi tidak halus.

PERHATIAN! jika kita melakukan kesalahan disini adalah kesalahan yang sangat fatal : bahwa PAL, NTSC, ataupun SECAM BUKAN MERUPAKAN standar penggunaan (PAL untuk sinetron, NTSC untuk DVD dan SECAM untuk dokumenter), MELAINKAN standar sistem internasional yang meliputi : lembaga penyiaran televisi, sistem pertelevisian, sistem rekam elektronik, sistem ketersediaan video, dan lain-lain.

Karena kita tinggal dan hidup di Indonesia, kita menggunakan sistem PAL. Semua video film luar negeri (terutama Amerika/Hollywood) yang masuk dan disiarkan di Indonesia memang pada awalnya menggunakan sistem NTSC, tetapi kemudian akan di convert ke dalam sistem PAL. Jika anda membeli DVD maupun VCD asli yang dijual di Indonesia, walaupun video aslinya bersistem NTSC, mereka juga pasti sudah mengubah sistemnya menjadi sistem PAL karena ditakutkan tidak semua pesawat televisi dan player konsumen mendukung sistem lain selain sistem PAL. Kecuali jika anda membeli VCD atau DVD bajakan. Entah dia membajak dari sumber mana. Jika mereka membajak langsung dari Amerika atau Jepang tidak aneh jika format DVD tersebut adalah NTSC. Jika dunia Broadcast Indonesia berusaha memutar video dengan sistem NTSC, saya yakin mereka (stasiun TV di Indonesia) tidak akan dapat memutar video mereka sendiri tersebut. Jika anda membeli kamera video jenis apapun, di Indonesia, pasti kamera tersebut sudah berformat PAL. Saya belum pernah melihat kamera video yang bisa mengubah sistem rekamnya dengan mudahnya (PAL/NTSC/SECAM) karena sistem Video Head, kecepatan putar pita dan sistem proses sinyal videonya berbeda.

Beberapa pemutar video kelas profesional biasanya tidak menyediakan fasilitas multi system compatibility (mampu mendeteksi sistem rekam secara otomatis maupun manual). Jika kita (orang Indonesia) memesan alat putar video (player), walaupun memesan dari luar negeri apalagi alat tersebut kelas profesional, pasti dikirim yang berformat PAL.

Apa yang terjadi jika alat tidak sesuai dengan sistem, satu hal yang paling fatal adalah gambar tidak keluar. Karena ternyata terdapat kasus yang menyebutkan bahwa PAL, NTSC dan SECAM dapat dilihat dari penggunaannya, seperti PAL digunakan untuk siaran televisi, sinetron, dsb; NTSC untuk format DVD; dan SECAM untuk format dokumenter, dsb. Saya berani menjamin dan bertanggung jawab bahwa sistem standar video di Indonesia menggunakan sistem PAL.

Maka dari itu, mulai saat ini, kita sebaiknya memperdalam dan membahas tentang sistem PAL saja. Karena kita tunggal di Indonesia, maka sebaiknya kita memperdalam dan mempelajati sistem NTSC sebagai tambahan ilmu (jika suatu saat anda bermasalah dengan perbedaan sistem ini), dan bersifat “cukup tau saja”.

Komentar»

1. lawliet90 - 23 Agustus 2009

sip sip…. 😀

Video Tahunan - 24 Agustus 2009

Tengkyu komennya. 🙂

2. Eye Supriyadi - 27 Agustus 2009

siiip.
cuma saya rada bingung bagian ini :
“Jika mereka membajak langsung dari Amerika atau Jepang tidak aneh jika format DVD tersebut adalah PAL.Jika dunia Broadcast Indonesia berusaha memutar video dengan sistem PAL, saya yakin mereka (stasiun TV di Indonesia) tidak akan dapat memutar video mereka sendiri tersebut.”

1.kalo begini gimana : Jika mereka membajak langsung dari Amerika atau Jepang tidak aneh jika format DVD tersebut adalah NTSC.

2.Indonesia kan pake sistem PAL, kok malah gak bisa muter video sendiri?

Si Andi - 12 Oktober 2009

Itu salah ketik namanya… :p

3. faJaR - 24 Juni 2010

TV gw payaH nie . . . TV JVC(PAL) gk bisa maen PS yg game” jepang . . Brengsek ! ! ! !


Tinggalkan komentar